Thursday, September 07, 2006

Bencong

Cantik, Lembut, Seksi
Gaun tipis
Malam romantis
Di pinggir jalan

Itulah bencong
Bertingkah cewek
Meskipun konon laki-laki
Bencong adalah semu

Apakah harapannya
Apakah mimpinya
Keinginannyakah
Kehendaknyakah

Dikala malam temaram
Remang nan abu-abu
Bencong keluar
Menampakan dan menawarkan

Tidakkah kita prihatin
Tidakkah kita kasihan
Bertindak bukan keinginan
Berlaku bukan kodrat

Bencong yang malang
Bencong nan gamang
Itukah kodratmu
Itukah takdirmu

Sopir bus

Waktuku kecil
Sering beongong pinggir jalan
Melihat lalu lalang
Bus-bus besar lewat

Kekagumanku
Akan kendaraan besar ini
Sampai terbawa mimpi
Begitu gagahlah bus ini

Bagaimana ya besar nanti
Jadi sopir bus saja
Bisa mengendari bus besar
Gagah

Istirahat sekolah
Menggambar bus
Tidur
Mimpi tentang bus

Ya cita-cita sederhanaku hanyalah sopir bus
Nggak mampulah kalau beli bus
Cukuplah sebagai sopir
Kendaraan yang kukagumi

Sakit Kepala

Pening ini
Pusing kepala
Sakittttttt sekali
Nyut nyut nyut

Selalu begini
Kepala nyeri
Bikin meringis
Giginya kuning

Kepala bandel ini
Tiada absen
Selalu sakit
Mana obatnya

Ambil tablet
Minum dan tidur
Masih pening
Paksain tidur

Kepala ini selalu sakit
Tidak pernah tidak sakit
Kenapa yaa
Oo tanggal tua toh, pantesan belum gajian

Gontai

Langkahku gontai
Persis macan lapar
Srek srek
Malas mengayun kaki

Tangan masuk saku
Saku yang kosong
Jangan uang
Sepotong kertas-pun tidak

Malasku datang
Asaku hilang
Hidupku gontai
Bagaikan daun kering

Maless bener
Maunya diem saja
Bengong melompong
Bagai sapi ompong

Napaspun berisik
Saking gontainya hidup
Tak ada semangat
Hanya lengang